Tuesday 27 September 2011

Bab 4. Azazil Menjadi Iblis : Makhluk Yang Memutuskan Diri Dari Rahmat

Secara kebahasaan nama Iblis merujuk pada penyifatan yang sesuai dengan karakter yang merujuk kepada keadaan yang menunjukkan keputus asaan atau hilangnya harapan, sedangkan Setan merujuk kepada penyifatan api. Nama Iblis merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab. Menurut kamusLisan al’Arab, karya Abu al-Fadhl Jamal ad-Din Muhammad bin Mukarram bin Manzhur, bahwa :

Kata dasar : balasa atau ablasa (leduanya merupakan kata kerja masa lalu) dari rahmat Allah : dia kehilangan segala harapan untuk mendapatkan rahmat Allah, dan dia menyesal, karena itulah di Iblis, sebuah nama yang diberikan kepada Azazil (nama aslinya).

Iblis adalah kata benda yang digunakan sebagai kata sifat yang menunjukkan atribut atau kualitas kata benda. Sedangkan Setan adalah kata sifat yang digunakan sebagai kata benda. Asal usul arabnya adalah syaithan, seseorang yang marah besar, yang terbakar api murka; syiyath yang artinya terbakar.

Dalam pengertian yang lebih luas, Setan dapat juga dimaksudkan sebagai suatu penyifatan yang mempunyai makna seperti yang disebut sebagai nafs ammarah sebagai nafsu yang menyuruh kepada kejahatan atau sebagai suatu keadaan jiwa dimana terjadi kondisi semakin meningkatnya hasrat, memuncaknya kemauan atau ego, atau semacamnya yang mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi penalaran manusia ke dalam kondisi yang tidak terkendalikan. Kondisi demikian digambarkan di dalam al-Qur’an dengan firman Allah berikut,

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan,… (QS 12:53)

…dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. (QS 114:4-5)

» Bab 4. Azazil Menjadi Iblis : Makhluk Yang Memutuskan Diri Dari Rahmat:

'via Blog this'

No comments:

Post a Comment