Tuesday 27 September 2011

Ramadhan Bersama Iblis ; Iblis Siapakah Engkau ?

Siapakah Iblis itu ?.
Sebuah pertanyaan klasik yang sulit untuk dijawab secara tuntas. Setiap jawaban tentang iblis, selalu menimbulkan pertanyaan lebih lanjut. Akibatnya sosok iblis yang sangat terkenal itu semakin menarik untuk dikaji dan Iblis sosok iblis yang misterius semakin menjadi semakin misterius

Posting ramadahan bersama iblis ini yang lebih difokuskan kepada jawabn “ Iblis Siapakah Engaku ?.” akan mencoba kajian tentang iblis ini secara lebih terfokus tentang asal usul iblis yang penuh misteri dan menimbulkan banyak perbendaan pendapat dikalangan ulama dan ahli ilmu

Melakukan kajian tentang asal usul iblis tidak terlepas dari kisah pembangkangan iblis terhadap Allah SWT yang termuat dalam Al-Quran surat Al Baqarah Ayat 34 yang berbunyi :

øŒÎ)ur $oYù=è% Ïps3Í´¯»n=uKù=Ï9 (#rßàfó$# tPyŠKy(#ÿrßyf|¡sù HwÎ) }§ŠÎ=ö/Î) 4n1r& uŽy9õ3tFó$#ur tb%x.urz`ÏB šúï͍Ïÿ»s3ø9$#

“ dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir. ”

Pengertian sujud disini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.

Dari ayat Al Quran tersebut Allah memerintahkan kepada malaikat untuk memuliakan Adam. Seluruh malaikat pun sujud kepada Adam sesuai dengan perintah Allah. Kecuali iblis yang membangkang. Iblis tidak mau memuliakan Adam.

Dari pengertian tersebut berkembang dua pendapat tentang asal usul iblis yaitu :

1. Iblis Berasal Dari Malikat

Alasan iblis beraal dari malaikat adalah dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa

dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis ”

Kata “ kecuali iblis “ menurut pendapat tersebut menyatakan bahwa iblis adalah bagian dari yang diperintah yaitu “ malaikat “karena yang diperintahkan untuk bersujud memuliakan Adam adalah Malaikat

2. Iblis Bukan Berasal Dari Malaikat

Dari ayat tersebut juga , kata “ Kecuali Iblis “ disini berarti yang diperintahkan untuk memuliakan Adam adalah seluruh makhluk yang diciptakan Allah lebih dahulu dari Adam tidak terkecuali iblis, sehingga kata “ Kecuali Iblis “ bukan berarti menyatakan iblis bagian dari malaikat

Pendapat mana yang paling benar diantara dua pendapt tersebut ?.

Apakah iblis berasal atau bagian dari malaikat ataukah iblis itu makhluk yang bebeda dari malaikat ?

Untuk menjawab pertanyaan ini, sebagai orang awam yang sedikit sekali diberi pengetahuan oleh Allah SWT tentang masalah gaib. Tentunya kita akan sulit untuk memberikan jawaban secara terperinci dan tegas

Namun demikian, Allah telah menjelaskan tentang asal usul iblis lebih terperinci dalam surat Al Kahfi ayat ke 50 yang berbunyi :

øŒÎ)ur $uZù=è% Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 (#rßßÚó$# tPyŠKy(#ÿrßyf|¡sù HwÎ) }§ŠÎ=ö/Î) tb%x. z`ÏB Çd`Éfø9$# t,|¡xÿsùô`tã ̍øBr& ÿ¾ÏmÎn/u 3 ¼çmtRräÏ­GtFsùr& ÿ¼çmtF­ƒÍhèŒuruä!$uŠÏ9÷rr& `ÏB ÎTrߊ öNèdur öNä3s9 Brßtã 4 }§ø©Î/tûüÏJÎ=»©à=Ï9 Zwyt/ ÇÎÉÈ

“ dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, Maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil Dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. “

Iblis yang menolak untuk bersujud memuliakan Adam adalah iblis dari golonga jin. “ Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin “ jadi dari ayat ini iblis yang enggan untuk bersujud memuliakan Adam bukan dari seluruh golongan iblis tetapi hanya sebagian iblis, yaitu iblis dari golongan jin

Kalau demikian , Apakah iblis itu berasal atau bagian dari jin atau jin merupakan berasal atau bagian dari iblis ?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita perhatikan surat Ar Rahmaan ayat ke 15 berikut ini :

t,n=yzur ¨b!$yfø9$# `ÏB 8lÍ$¨B `ÏiB 9$¯R

“ dan Dia menciptakan jin dari nyala api. “

Jadi jin diciptakan Allah dari nyala api bukan dari api sebab nyala api merupkan sifat dari api, bukan api.

Selanjutnya perhatikan surat Al A’raaf ayat ke 12 yang berbunyi :

tA$s% $tB y7yèuZtB žwr& yàfó¡n@ øŒÎ) y7è?ósDr& (tA$s% O$tRr& ׎öyz çm÷ZÏiB ÓÍ_tFø)n=yz `ÏB 9$¯R¼çmtGø)n=yzur `ÏB &ûüÏÛ

“ Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah”.

Dari dua ayat Al-Quran di atas sudah diketahui bahwa iblis bukan berasal dari jin tetapi jin merupakan bagin dari kelompok ibliskarena nyala api merupakan akibat dari adanya api, jin merupakan akibat dari adanya iblis

Jadi yang tidak mau bersujud memuliakan adam adalah kelompok iblis dari golongan jin bukan iblis secara keseluruhan.

Kembali kepada pertanyaan awal. Apakah iblis berasal dari bagian dari malaikat ?.

Untuk menjawab pertanyaan itu, setelah diketahui tentang asal usul iblis, mari kita lihat asal usul malaikat yaitu menurut riwayat menyatakan bahwa malaikat itu diciptakan malaikat dari nur atau cahaya ( ? ) sehingga antara iblis dan malaikat terdapat perbedaan yang sangat nyata atau iblis bukan berasal dari malaikat

Jadi apa hubungannya antara Ramadhan bersama iblis ; Iblis siapakah engkau ? Dengan mengetahui asal usul iblis kita juga akan mengetahui kelebihan dan kekurangan iblis, sehingga iblis tidak bisa dengan leluasa menjalankan misinya dengan prosedur tetap yang sudah disetujui Allah atau protab iblis menggoda manusia

Karena iblis adalah makhluk gaib yang tidak bisa dilihat dengan mata. Hal ini sudah dibahas dalam posting “ Fenomena Penampakkan Iblis “ dalam blog ini. Kalau belum membaca silahkan membaca kembali.

Iblis sebagai makhluk gaib tidak bisa dilihat mata manusia. Manusia tidak tahu kapan iblis tersebut akan menyerang. Namun yang pasti sebagai musuh iblis pasti akan menyerang manusia dengan menjalankan protabnya. Akibatnya dalam menghadapai iblis; musuh yang tidak terlihat manusia harus tetap dalam kondisi siaga I atau siaga perang selalu.

Sikap siaga I ini bertujuan untuk meminimalisasi resiko yang akan ditimbulkan atas serangan mendadak iblis yang gaib itu. Sikap siaga I ini dilakukan dengan cara selalu berada dalam kondisi suci lahir dan batin. Serta memperbanyak zikir dan mendekatkan diri kepada Allah SWT seperti selalu menjaga diri dalam kondisi beruduk dan selalu memperbaharui uduk lahir dan batin

Pilihan selalu berada dalam sikap siaga I menghadapi iblis didasarkan kepada sabda Rasulullah yang menyatakan bahwa, Apabila kamu marah, maka beruduklah karena marah itu berasal dari iblis dan iblis itu berasal dari api. Api akan padam oleh air.

Insya Allah dengan selalu menjaga uduk dan memperbaharui uduk, kita denganbaik bisa menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan datang ibadah – ibadah lainnya yang pada bulan Ramadhan Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda .. Amin

Februari « 2009 « Berkenalan Dengan Iblis:

'via Blog this'

No comments:

Post a Comment